Jumat, 12 Oktober 2012

Teman Pedas


Pernahkah walkers menjadi teman yang pedas? Atau punya teman yang pedas? Atau ada yang tahu gak lirik lagu Friend or Foe-nya Tatu? Lagu yang sangat terkenal karena penyanyinya yang fenomenal, iramanya yang enak di dengar dan juga isi liriknya yang ‘kita banget’ itu?

Di dalam lagu ini dipertanyakan tentang kedudukan seseorang bagi teman dekatnya. Apakah dia benar-benar teman atau malah dia seorang musuh? Are you friend or foe? Dalam satu liriknya dituliskan, We used to love one another, Give to each other, Lie under covers so, are you friend or foe, Love one another, Live for each other, So, are you friend or foe, Cause I used to know.

Ok walkers, itu tadi sekilas masalah Tatu dan temannya yang gak jelas. Sekarang kita kembali kepada judul tulisan ini, teman pedas. Apa maksudku menggangkat judul ini? Sebenarnya juga masih gak jauh-jauh amat sama lagunya Tatu itu. Tapi bedanya, yang aku maksud di sini adalah teman yang bagaimana sebenarnya yang bisa kita sebut teman?

Banyak definisi mungkin buat walkers di sini apa itu sebenarnya teman sejati, sahabat jiwa. Banyak pula pepatah dan ungkapan yang berusaha menggambarkan definisi teman sejati ini. Misal sebut saja, “ketika kamu berhasil, temanmu akan tahu siapa dirimu, tapi ketika kamu gagal, kamu akan tahu siapa temanmu.” Atau ungkapan lain yang selama ini sangat aku gemari, “kebahagiaan mendatangkan teman, tapi kesedihan akan menunjukkan siapa teman kita sebenarnya.”

Masih ada sisi lain sebenarnya menurutku siapa teman sejati itu sebenarnya. Salah satunya adalah bukan orang yang “yes-man”. Seorang teman yang yes-man menurutku sebenarnya bukan orang yang patut kita jadikan teman dekat. Dia akan selalu berkata “ya” untuk setiap keputusan dan tindakan yang kita ambil. Tidak pernah perduli apakah keputusan yang kita ambil itu benar atau salah, dia akan selalu mendukung kita asalkan kita senang.

Kalau dipikir secara sekilas, sepertinya teman seperti ini adalah teman yang asik, yang ada selalu untuk mendukung kita. Tapi coba kita telaah lebih jauh tentang teman macam ini. Karena sifatnya yang selalu ingin membiarkan kita bahagia, teman macam ini justru patut dicurigai. Apa motifasi dia berteman dengan kita? Apakah sebuah ketulusan? Atau hanya ada maksud tertentu di balik itu? Bisa jadi kita adalah orang yang lebih dari beberapa teman kita. Kelebihan yang kita miliki itu, misal dalam hal kepandaian, harta, atau semacamnya bisa menjadi daya tarik kita untuk punya banyak teman. Ingat, kebahagiaan (dalam hal ini juga kelebihan pribadi) membuat banyak teman, bukan?

Dari maksud tersembunyi itu bisa menjadi motifasi buat dia untuk berteman dengan kita dan mendukung semua tindakan kita. Dia mungkin saja akan mendukung kita walaupun yang kita lalukan itu salah. Misalnya, saat kita frustasi dan memutuskan untuk mencoba narkoba, dia justru mendukung. Atau saat kita sedang membutuhkan sesuatu dan kita nekad mencuri untuk mendapatkan barang yang kita butuhkan itu, dia juga mendukung. Atau juga hal kecil yang jarang kita sadari. Contohnya, saat kita membenci sesuatu atau seseorang tanpa alasan yang jelas, dia juga mendukung. Lalu apa jadinya kita? Kita akan semakin membenci lebih dalam pada hal yang kita benci itu. Padahal, bisa jadi kebencian kita itu tidak beralasan sama sekali. Contoh yang lain adalah, karena kita tidak bisa mengendalikan hawa nafsu kita, kita jatuh pada liang perzinaan, naudzubillah. Teman dengan tipe ‘yes-man’ ini akan tetap memandang apa yang kita lakukan itu sebagai tindakan yang benar. Yah…, asal kita senang saja. Apakah itu teman yang layak buat kita?

Menurutku, walkers, bukan teman yang seperti itu yang kita butuhkan. Sekali lagi bukan. Orang semacam itu hanya untuk kita kenal saja, bukan untuk kita jadikan teman apalagi seorang sahabat. Jauh –jauh deh rasanya.

Teman yang kita butuhkan, sahabat yang kita perlukan sebenarnya adalah sahabat yang pedas. Dia yang mampu berkata ‘tidak’ untuk setiap hal buruk yang kita lakukan. Dia yang mampu memberi kita masukan untuk setiap tindakan yang kita ambil. Seorang sahabat yang baik adalah sahabat yang mampu mengkritik kita dan mampu menyadarkan kita dari jalan ‘nikmat tapi sesat’ yang kita pilih. Dia seorang teman yang pedas mungkin bagi kita. Tapi ingatlah, dibalik rasa pedasnya, justru dia bisa mampu mendukung langkah kita untuk menjadi lebih baik. Kalau ada yang suka film Harry Poter, pasti tahu kalau di salah satu film Dombledore pernah memberikan skor tambahan untuk asrama Harry karena tindakan teman semacam ini. Ucapannya yang sampai sekarang kadang masih terngiang adalah “butuh banyak keberanian untuk menghadapai musuh, tapi butuh lebih banyak lagi keberanian untuk menghadapi teman yang akan berbuat salah”

Nah, walkers, jadi sekarang silahkan renungkan, apakah seorang ‘yes-man’ atau teman yang pedas yang kita butuhkan untuk menjadi seorang sahabat? Putuskan juga, kepada siapa kita akan menjadi teman yang pedas dan menjadi sahabatnya selamanya. Pikirkan juga, apakah kita akan menjadi seorang ‘yes-man’ dan siap untuk mendapat julukan ‘si penjilat’ untuk teman teman kita. Keputusan ada di tangan kita, walkers.

Yap, walaupun nantinya kita memutuskan untuk berteman dengan teman yang pedas ini, atau kita sendiri yang berusaha menjadi teman yang pedas itu, jangan lupa satu hal : persahabatan itu abadi bila masih ada ruang pribadi antara keduanya. Kapan-kapan kita bahas tentang ini juga, Ok?


“ Jadilah seorang ‘yes-man’ dan jangan pernah sebut aku sahabatmu. “




sumber gambar dari sini

17 komentar:

  1. saya bukan tipe si "yes" dan juga bukan tipe "pedas" misalnya ada yang saya kurang suka dari sahabat saya, saya memilih diam dan akan mulai bicara ketika memang itu sudah mulai membahayakan dia, karena saya beranggapan, saya dan sahabat saya orang yang sudah dewasa jadi pada batasan tertentu sudah tau sama tau mana yang baik dan mana yang tidak serta resikonya. saya hanya pengingat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih ada pembahasan selanjutnya, semoga bisa menjadi diskusi yang menarik lagi. makasih atas masukannya ...

      Hapus
  2. wah.. saya tipe yang mana yak..?? yang pasti saya InsyaAllah akan menyampaikan apa yang menurut saya benar dan apa yang menurut saya salah.. walau dengan cara yang mirip dengan tipe "Yes" man.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. setiap kita punya caranya sendiri kang... :)

      Hapus
  3. Sayalah teman pedasmu...
    yang selalu bikin merah telingamu...

    BalasHapus
  4. “ketika kamu berhasil, temanmu akan tahu siapa dirimu, tapi ketika kamu gagal, kamu akan tahu siapa temanmu.” Atau ungkapan lain yang selama ini sangat aku gemari, “kebahagiaan mendatangkan teman, tapi kesedihan akan menunjukkan siapa teman kita sebenarnya.”

    kta2 terakhir adalah yang pernah aku alami tahun lalu. Benar2 menyakitkan yang dulunya kukira baik ternyata malah pergi dan menyalahkan aku yang jelas2 sebagai korban. Maka hingga sekarang tidak ada 1 pun yg bisa aku percayai kecuali Allah azza wa jalla, Sang Empu Kehidupan,tidak ada 1 dan secuilpun kepercayaan yang dulu lg untuk mereka smua

    Mungkin tdk akan ada pula yang percaya bahwa ada yg menyarankan. Karena bentuk luar dia yang bgtu mempesona, tapi hatinya busuk
    persembunyianku adalah pelarianku untuk tdk akn menemui mereka selamanya. Terlalu sakit hati ini dan tak akan pernah terobati jg tak akan pernah terlupakan untuk selamanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. banyak tipe teman dalam kehidupan kita, salah satunya adalah seperti teman masa lalu kamu itu. tapi bukan berarti kalau kita pernah kecewa dalam berteman, lalu kita jadi trauma untuk berteman. masih banyak teman yang bisa benar benar dijadikan teman di luar sana. tetap semangat ya ... :)

      Hapus
    2. tidak. pertemanan dan kepercayaan itu sirna hanya utk mereka yang telah membuangku seperti sampah dan tak mau tahu apa yang slama ini aku alami
      pertemanan dan persahabatan justru aku dapatkan setelah aku didepak oleh mereka yang mengaku sebagai sahabat baikku. memang benar diluar sana banyak teman yg benar2 bisa aku jadikan teman,bukan hanya karena permainan belaka atau siapa aku.
      thx for everything om edy jg yg lainnya. Dgn apa yg sudah terjadi aku menjadi tahu who's friend or foe, krn apa yg sdh kalian lakukan membuat aku menjadi lebih kuat menghadapi kehidupan ini bersama ibu dan keluargaku (^_^)

      Hapus
    3. seebanarnya kamu siapa? kok tahu namaku?

      Siapapun kamu sebenarnya, kamu pasti orang yang pernah berteman dekat sama aku. kalau ada salah yang sengaja atau tidak sengaja aku dan teman teman yang lain lakukan sama kamu, tolong di maafkan ya. Aku juga senang kalau kamu bisa lebih kuat dan bahagia sekarang. hidup ini indah, maka nikmatilah ....

      Hapus
  5. bagi saya..selalu berpikiran positif akan seseorang adalah hal yang terbaik yang dapat kulakukan, karena dengan demikian maka pengharapan bahwa orang juga akan berpikiran positif pada kita akan bisa terwujud --- dan pertemanan pun kan terjalin tanpa rasa curiga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kekuatan berfikir positif ya? indah sekali kalau setiap orang bisa berfikir dan bertindak seperti itu .... :)

      Hapus
    2. Sayang sekali my positif thinking sudah sirna

      Hapus
    3. sayang sekali kalau kita harus kehilangan positif tinking itu. kuatkan diri dan pandang hidup ini dengan indah, li. gak ada gunanya hidup selalu dalam kesedihan yang mendalam ....

      Hapus
    4. hidup q msh positif thinking. Yang hilang adlh positif thinking untuk dapat nrimo kmbli

      Hapus
  6. penah nemuin sih org yang macem ini. tapi ndak harus diambil pusing juga. yes man dulu partner ku ada org yg bully aq juga ada. tapi santai aja tuh. persahabatan ma org macem ni nyebelin ndak juga sih ya. klo mikir shbt kudu ndak yg nikam qt n kudu ada setiap saat... lha apa fungsi keluarga qt. org terbaik unt jd sahabat adalah keluarga qt krn dia ndak akan nikam qt. jd bersahabat tdk hanya dgn mereka pribadi tapi juga ma keluarga mrk that would be awesome. nah klo ma org yg hoby nikam qt wkwkkwwk.... cuekin aja pengalaman ma org yg mau "jual" qt juga penah org mcm ni ada kok di kehidupan so kudu nangis bombay nyerah ma hidup n hidup dalam kesedihan ... ndak la yau... lu aja kali... hidup itu hrs menyenangkan meski tar nya di bunuh ato mati wajar hidup itu harus dinikmati. jd inget jangan hidup itu senang melihat org susah tapi susah lah melihat org susah. so org laen cerita apapun tentanghidupnya jangan langsung ditabrak klo dia menderita blom tentu itu juga kan. mungkin ada maksud juga shbt qt mo nikam qt itu, entah dia iri entah dia setan ato apapun juga. terpenting kalo qt tau temen qt tu da nikam qt n ngebenerin omongan ortu qt tentang dia ya udah jauhi aja dr hidup mu beres yang penting hidup ini layak dinikmati seperti rattatoile. jadi hiduplah seperti model dan catwalk na... sebagus apapun rancangan hidupmu ... show must go on

    BalasHapus
  7. Mas Ridwan... buat saya mas Ridwan teman yang banyak sekali kasih masukan ke saya. Tanpa sungkan. Saya suka itu. Saya jadi banyak belajar. Andai seperti itu jugalah seorang Niken buat Ridwan...
    Makasih atas semua masukan2nya selama ini. Giliran La Ranta nih yang pengen saya obra abrik... hehehe... Miss u tanpa candamu....

    BalasHapus

.
..
Buktikan kunjungan kamu ke blog ini dengan meninggalkan komentar sebagai jejak kunjungan.
..
.