Tafakur |
Handphone Saprud yang duduk di sebelahku
berdering. Sejenak kemudian, dia tampak berbicara dengan orang di seberang
sana. Entah siapa. Yang bisa aku lihat hanya perubahan ekspresi wajah Saprud.
Perlahan-lahan, ekpresi wajahnya yang tadi ceria sekarang berubah menjadi lesu.
“Siapa?”
Tanyaku penasaran.
“Pak Yus.”
“Ada apa?”
“Sebentar lagi
Pak Yus telepon bapak.”
Selang beberapa
detik kemudian, handphone kerjaku berdering. Yus ht memanggil.
“Halo …. “
“Halo … halo …”
suara pak Yus di seberang sana tampak gelisah sekali. Membuat aku bertanya-tanya.
Apa yang sebenarnya terjadi? Pak Yus adalah tipe orang yang periang. Jarang sekali
dia terlihat murung dan gelisah kalau tidak ada masalah besar yang sedang
dihadapinya.
“Ada apa pak
Yus?”
“Saya
kecelakaan, pak.”
***
Aku bekerja di
perusahaan towing sudah empat bulan terakhir ini. Towing adalah mobil
pengangkut mobil untuk berbagai keperluan. Misalnya untuk memindahkan mobil dari
satu bengkel ke bengkel yang lain, dari satu kota ke kota yang lain bahkan
sampai mobil yang sedang mogok dimanapun. Towing ini adalah sistem pemindahan
mobil baru yang akan menggantikan fungsi dari mobil penderek mobil.
Selama empat
bulan aku bekerja di perusahaan ini, semua aktifitas berjalan lancar.
Pengiriman mobil dalam dan luar kota berjalan lancar. Sampai akhirnya, di hari
Senin, tanggal 2 Juli 2012 kemarin, sebuah kabar mengejutkan menyentak zona nyamanku
itu. Satu unit towing kami yang sedang membawa muatan Nissan Fair Lady dari
arah Malang menuju Jakarta mengalami kecelakaan. Ini adalah kecelakaan pertama
dalam tujuh tahun beroprasinya perusahaan kami yang menimbulkan kerusakan
material ‘cukup’ parah.
Aku sempat
panik mendengar kabar ini. Sebagai operator towing daerah Surabaya dan
sekitarnya, aku tahu ini kemudian akan menjadi tanggungjawabku untuk
menyelesaikannya sampai tuntas. Apa lagi, kecelakaan itu terjadi masih di
wilayah Jawa Timur. Aku tidak tahu bagaimana tepatnya kronologi kecelakaan itu
terjadi. Yang jelas, mobil towing kamilah yang menabrak mobil di depannya.
Sebuah keadaan yang tidak menguntungkan pihak kami.
Aku melupakan
makan malamku hanya untuk secepatnya tiba di tempat kejadian. Tapi kemacetan
panjang yang terjadi di jalan Dupak dan pintu keluar tol Kebomas di Gresik,
membuat perjalanan kami ke tempat kejadian mejadi begitu lama. Ditambah lagi
kami tersesat saat akan menuju ke polsek tempat mobil towing kami ditahan. Maka
jadilah, perjalanan yang harusnya kami tempuh setidaknya dalam waktu dua jam,
menjadi lebih dari empat jam lamanya. Pukul 10 malam lebih beberapa menit
akhirnya untuk pertama kalinya aku bisa melihat keadaan mobil yang kecelakaan
itu.
Nissan Fair Lady |
Poin kedua yang
sedikit melegakanku adalah mobil towing kami yang tidak mengalami kerusakan
yang berarti. Mobil towing kami hanya mengalami pesok di bagian depan. Itupun
tidak parah, hanya terlihat sedikit bergelombang saja. Aku pikir, tidak akan
membutuhkan waktu lama untuk memperbaiki kerusakannya.
Hal ketiga yang
masih membuatku sedikit senang adalah tidak ada korban jiwa dari pihak manapun.
Bahkan patah tulang dan luka gores yang kecilpun tidak ada. Semua awak kedua
mobil dalam keadaan sehat.
Kehadiran si
masalah besar aku sadari saat aku melihat mobil yang ditabrak oleh towing kami.
Honda CRV merah marun itu pesok cukup parah pintu belakannya. Kap mesin dan
beberapa bagian mesin depan serta kaca rusak serius. Bererapa kaca juga pecah. Dalam
pikiranku saat itu, ada satu pertanya besar : kapan ini akan selesai? Sepertinya
tidak akan mudah jalan yang harus di tempuh untuk mencari titik temu antara dua
pihak.
***
Saat itu malam
sudah sangat larut, sebentar lagi sudah
akan berganti hari. Aku duduk tepekur di warung tak jauh dari polsek tempat
mobil-mobil bermasalah itu di tahan. Di depanku, nasi goreng yang aku pesan
tadi serasa hambar di lidahku. Malam ini, aku gagal menemui pemilik CRV yang
mobilnya ditabrak kru kami. Entah di mana dia, padahal aku dan kru yang ada
sebagai ‘tersangka’ sudah berusaha mencarinya kerumahnya dengan diantar seorang
yang tahu duduk masalah ini. Tapi nihil. Dia tak di sana.
“Jadi bagaimana
selanjutnya?” tanyaku. Tapi tak ada jawaban selain dari kata menunggu. Menunggu
pemilik CRV itu datang dan membicarakan ini secara kekeluargaan. Aku hanya
berharap kalau besok pagi pagi sekali dia akan datang dan masalah akan cepat
selesai.
Sebenarnya keadaan
ini cukup aneh bagi siapa saja yang mendengarnya. Dalam banyak kasus, bahkan
hampir keseluruhan kasus yang ada, yang ada adalah istilah tabrak lari. Dimana yang
menjadi ‘tersangka’ yang kabur meninggalkan lokasi kejadian. Tapi ini malah
sebaliknya. ‘Korban’lah yang ‘melarikan diri’ dan ‘tersangka’ yang mencari ‘korban’
untuk menyelesaikan masalah ini. Entah apa yang ada dalam pikiran pemilik CRV
itu.
Berbagai dugaan
kemudian muncul. Salah satu yang paling kuat adalah mungkin mobil yang dikendarai
korban adalah mobil curian yang tidak ada surat surat resminya. Sehingga dia
takut untuk berurusan dengan kepolisian. Cukup masuk akal kalau di pikir-pikir.
Tapi apa benar begitu? Karena kalau melihat rumah tempat tinggalnya yang kami
datangi tadi, rumahnya termasuk dalam golongan rumah mewah walau berada di
daerah yang jauh dari kota. Dugaan dugaan lain yang mencuat adalah dugaan yang
berbau tahayul. Tidak masuk akal aku kira, tapi orang orang yang berhasil kami
jumpai di kampungnya sepertinya begitu percaya hal tahayul itu. Entalah, yang
pasti malam itu aku pusing sekali. Pusing menerka nerka apa yang akan terjadi
besok. Satu yang pasti, besok akan menjadi hari yang melelahkan.
Hari sudah
berganti menjadi selasa dengan cepatnya. Kami melangkah gontai kembali kearah
polsek. Malam itu kami memutuskan untuk menumpang tidur di musolah polsek
sambil menjaga Fair Lady yang anggun dan angkuh itu. Dalam hati kami masing
masing, berbagai harapan dan doa mencuat. Berharap semoga ketika matahari
terbit, sinar harapan juga akan terbit dan Tuhan berada di pihak kami.
***
Matahari bersinar
dengan sangar di hari selasa tangal 3 Juli. Dari pagi, aku dan kru yang ada
sudah menunggu kedatangan dari pihak korban. Harap harap cemas. Walau sebenarnya
aku tidak tahu apa yang pertama kali harus aku katakan padanya, tapi keinginan
untuk bertemu dengan dia begitu besar di dadaku ini. Aku hanya ingin masalah
ini cepat selesai. Itu saja.
Dari pihak
perusahaanku, menejer utama sudah berkali kali telepon kami. Beliau memberikan
arahan-arahan akan tindakan-tindakan dan arah pembicaraan yang seharusnya kami
ambil sebagai wakil perusahaan di lapangan. Cukup melegakan buatku yang awam
sekali dalam urusan yang seperti ini. Karena sebagai warga negara yang baik,
ini kali pertama aku barurusan dengan pihak kepolisian seperti ini.
Jam terus
berdetak, menggantikan detik dengan detik berikutnya, menjadikannya menit,
kemudian genap menjadi hitungan jam. Matahari bertambah tinggi, tapi yang kami
tunggu tunggu belum juga datang. Aku harus bagaimana? Kemana harus aku cari
dia? Aku ingin sekali lagi berkunjung kerumahnya. Tapi dengan apa? Disini aku
tidak tahu arah. Tidak ada kendaraan pribadi yang bisa aku bawa kesana. Kalau harus
naik angkot atau angkutan umum lainnya, aku juga tidak yakin akan sampai ke
tempat tujuan dengan benar. Aku tidak tahu apa nama desa pemilik CRV itu
tinggal, tapi aku tahu arah dan jalan menuju kesana.
Aku mendesah,
berjalan bingung kesana kemari. Dalam hati aku berdoa, menanti sebuah
keajaiban. Aku berdoa kepada Tuhan untuk segera mengirimkan si korban ke sini
atau memperjalankan aku kesana. Entah bagaimana caranya. Yang aku tahu, Tuhan
pasti tahu segala hal. Termasuk dalam urusan ini.
Tak perlu lama
bagi Tuhan untuk menunjukkan kekuasaanNYA. Belum juga selesai hati ini berdoa
padaNYA, jawaban atas doaku tiba tiba melintas begitu saja di depanku. Jawaban itu
bernama Hanafi.
Mas Hanafi
adalah teman akrabku di Surabaya. Dia adalah penjual bakwan yang setiap hari
melintas di depan tempatku bekerja. Keakraban kami terjalin seiring dengan
seringnya aku membeli bakwan dagangannya. Mulai dari hal kecil itu sampai hang
out bersama di waktu waktu senggang kami. Pertemanan kami berubah menjadi
persahabatan yang kental. Saling curhat dan saling memberi semangat satu sama
lainnya layaknya sahabat yang sudah kenal bertahun tahun lamanya.
Hari ini, melalui
dia pulalah Tuhan menjawab doaku. Secara ‘kebetulan’ dia lewat di depan polsek
tempat aku menunggu si korban datang. Kami sempat sama sama terkejut ketika
menyadari kami bertemu tidak pada tempat yang ‘seharusnya’. Ada apa dan
mengapa?
“Aku asli
daerah sini mas, tapi dari desa sebelah. Masih jauh dari sini sebenarnya,”
jawabnya padaku waktu itu. “dan sekarang anakku sedang di rawat di rumah sakit.”
Mendengarnya membuat hatiku terenyuh rasanya. Rumah sakit yang dia maksud hanya
berjarak sekitar lima puluh meter dari polsek yang mengurusi masalahku ini. Betapa
kuasanya Tuhan. Betapa Maha Pengaturnya Dia. Sewaktu aku balik menceritakan apa
yang terjadi padaku dan apa yang aku butuhkan, mas Hanafi langsung menawarkan
jasanya untuk mengantarkanku ke rumah si korban. Dengan berbekal ingatanku yang
remang remang semalam, akhirnya aku meluncur juga ke rumah si korban.
Lihatlah walkers,
betapa sebenarnya Tuhan itu ada tidak jauh dari kita. Tuhan itu ada dan selalu
mendengarkan apa yang kita ungkapkan. Bagaimanapun caranya kita mengungkapkan
itu. Dengan berteriak ataupun berbisik, bahkan ketika kita menggungkapkannya
hanya dalam hati saja. Tuhan selalu hadir dan selalu akan menjawab apa yang
kita butuhkan dengan caraNYA sendiri. Dengan keajaiban keajaiban kecil yang
dipersiapkannnya untuk kita.
Masihkah kita
akan mengingkarinya?
Tuhan menguji kita agar kita menyadari akan kehadiran - Nya, lewat doa- doa yang kita panjatkan, lewat doa kita yang terkabul, kita akan merasakan betapa dekatnya Tuhan dengan kita.
BalasHapusSesungguhnya pertolongan Allah sangatlah dekat dan nyata, namun tidak setiap orang menyadarinya, kecuali yang senantiasa mengingatNya, dalam suka maupun duka.
BalasHapusIkut mengambil hikmah dan pelajarannya, Pak dan ditunggu kelanjutan kisahnya.
Subhanalloh.. Sungguh Allah itu sangat dekat.
BalasHapusaku SETUJU sama bang Abi,
BalasHapusAllah selalu Melihat dan tidak buta.
Salam silaturahim
subhanallah.... Allah memang selalu mendengar apa yg kita minta, Allah Maha Mendengar, Allah Maha Mendengar, ayo lanjutannya mas, di antos nih ^^d
BalasHapusditunggu lanjutannya. ^__^
BalasHapusFair Lady.. anggun banget yaaa... tapi isi penumpangnya kurang banyak mas... saya mau yang lain aja... ada ga...? yang sebangsa metro mini gituu...
BalasHapuswkwkwkwk...
Ga jadi diobrak abrik ah... terlalu keren...
BalasHapusI am sure this post has touched all the internet viewers, its really really nice paragraph on building up
BalasHapusnew webpage.
Check out my blog ... vakantiehuisje frankrijk
It's not my first time to go to see this site, i am browsing this website dailly and get good facts from here every day.
BalasHapusFeel free to visit my web page :: huis huren frankrijk