Minggu, 03 April 2011

joke of the day : ketika guruku di rumah sakit.....

Tulisan kali ini adalah pengalaman pribadi penulis sewaktu masih menjadi siswa SMU, sebuah kenangan lucu yang penulis alami sewaktu menjenguk seorang guru penulis yang sedang di rawat di rumah sakit. Untuk teman SMU penulis, semoga tulisan yang lucu ini bisa sedikit membuat kita terkenang lagi masa masa indah di sekolah dulu. Untuk teman teman yang sedang berkunjung ke blog ini, mari sejenak kita melepas lelah dan tersenyum setelah membaca tulisan ini.

***

Siang itu, aku dan beberapa orang teman sebagai perwakilan kelas berencana mengunjungi seorang guru kami yang sedang di rawat di rumah sakit. Beliau sudah beberapa hari di rawat disana akibat serangan penyakit tipus. Guru yang akan kami jenguk ini adalah seorang guru agama yang di senangi oleh murid muridnya. Dia pandai bergaul dan mengambil hati anak didiknya. Sudah beberapa orang teman kami yang mampu mengubah kebiasaan buruknya dengan bimbingan beliau.

Singkat cerita, dengan membawa beberapa bingkisan semacam roti dan buah buahan akhirnya sampai juga kami di ruang paviliun tempat guru kami itu di rawat. Keadaannya cukup membuat kami prihatin. Wajah guru kami yang selalu ceria itu, sekarang terlihat pucat, matanya tertutup rapat dengan rambutnya terlihat acak acakan.

“ Bapak sedang solat,” kata istrinya sewaktu tiba di ruang paviliun tempat beliau di rawat. Masyaallah, kagum benar aku pada guruku yang satu ini. Dalam keadaan yang sangat rawan begini, pikirannya masih di penuhi dengan keinginan besarnya untuk menghadapNYA. Semoga kami juga Engkau beri barokah seperti yang engkau berikan pada guru kami ini ya ALLAH….

Tidak berapa lama kemudian, beliau sudah selesai solat. Aku dan teman teman memberi salam kepada beliau. Beliau tampak terharu dengan kedatangan kami waktu itu. Beberapa wejangan beliau berikan pada kami dengan kata kata yang terbata bata. Kami manggut manggut saja mendengar semua wejangan yang disampaikan beliau.

Setelah beberapa saat, guru kami itu diam tanpa mengucapkan sepatah katapun. Mulutnya komat kamit seperti orang yang sedang berdzikir.

“ Bapak menahan sakitnya dengan selalu berdzikir seperti itu,” kata istrinya menjelaskan. Hati kami ternyuh mendengar penjelasan istri guru kami itu. Beliau itu termasuk orang berilmu yang paham akan ilmunya dan mampu mengamalkan apa yang beliau tau.

“ Belum makan siang ya.” Kata beliau tiba tiba. Setelah diamnya yang cukup lama.

“ Sudah kok pak, tadi kami makan siang dulu sebelum berangkat ke sini” kataku cepat cepat menanggapi perkataan beliau.

“ Bukan, saya belum makan siang.” Katanya kemudian.

Doeeeeeennnnnngggggg………!!!!!

Wajahku langsung memerah mendengar lanjutan kalimat itu. Bersamaan dengan itu, beberapa temanku keluar dari dalam ruangan dengan memegangi perutnya. Sesampainya mereka di luar ruangan, aku mendengar mereka tertawa cekikikan tertahan.

Dasar! Pasti mereka sedang menertawakan aku……..
Duh, betapa malunya aku. Gini ini jadinya kalau jadi orang yang sok tanggap…….
TT



1 komentar:

  1. =)) KAng Ridwan Lucuuuuu.... pasti ada pink diwajah itu... ha'haaa... :))

    BalasHapus

.
..
Buktikan kunjungan kamu ke blog ini dengan meninggalkan komentar sebagai jejak kunjungan.
..
.